Our Blog

CUACA PEGUNUNGAN (2)




TEKANAN BAROMETRIK

Tekanan Barometrik adalah tekanan berat dari udara yang terjadi di permukaan bumi.
Tekanan berkurang dengan ketinggian. Jadi, saat kita mendaki lebih tinggi, tingkat tekanan udara akan semakin menurun.
Di daerah ketinggian, jumlah gas di dalam udara lebih sedikit dibandingkan dengan permukaan laut walaupun presentasinya sama.

Sebagai conoh, pada ketinggian 3658 meter, presentase oksigen di udara tetap sama seperti di permukaan laut (21 %), tetapi jumlah molekul oksigen rata – rata 70% dari yang ada di permukaan laut. Itu berarti bahwa setiap kita bernafas, kita hanya memperoleh 70 % oksigen dari keseluruhan oksigen di permukaan laut. Hal ini lah yang menjadi penyebab utama penyakit ketinggian (High – altitude llnesses).
Tekanan barometrik merupakan indikator penting dari cuaca. Udara basah lebih ringan daripada udara kering. Jadi, cuaca hujan diasosiasikan juga dengan tekanan rendah (low pressure) dan cuaca bagus diasosiasikan dengan tekanan tinggi (high pressure).

Barometer yang turun mengindikasikan akan datangnya sistem tekanan rendah yang memungkinkan terjadi cuaca jelek,dan apabila barometer semakin meningkat berarti mengindikasikan datangnya sistem tekanan tinggi dan biasanya akan disertai dengan cuaca yang cerah.

Dengan menggunakan altimeter kita bisa melakukan uji,  apakah dengan kenaikan ketinggian kita akan menyebabkan naiknya barometer atau turunnya barometer dan sebaliknya.
Tanda – tanda alam yang menunjukkan rendahnya atau turunnya tekanan udara.
1.      Burung – burung tidak terbang atau terbang rendah karena tekanan barometriknya rendah yang berarti kurangnya kepadatan udara sehingga burung kesulitan terbang.
2.       Bau (menimbulkan bau tajam) karena tekanan Barometrik yang rendah membuat bau – bauanan  dari tumbuhanmudah tercium.
3.       Asap cenderung bergumpal – gumpal mengarah kebawah dan bertahan, tidak terhalau.


FRONTS

Fronts terbentuk pada batasan- batasan dari massa udara yang berbeda. Saat dua massa udara yang berbeda temperatur bertabrakana, akan terbentuk Front  garis depan. Udara hangat terangkat di atas udara yang dingin atau udara dingin akan terdorong ke bawah udara hangat. Keduanya bisa menjadi penyebab terangkatnya udara. Saat udara terangkat, dingin dan uap air yang berada di udara memadat membentuk awan. Jika ada cukup kelembaban pada udara yang terangkat tersebut, maka hujan akan turun. Tipe hujan tersebut tergantung pada temperatur. Saat Fronts bergerak melaluinya, kita biasanya akan melihat perubahan pada tekanan barometrik, temperatur, arah angin, dan formasi awan. Pengamatan dan observasi yang dilakukan setiap waktu memungkinkan kita untuk mengerti dari sistem tekanan udara yang bergerak melewati daerah tempat kita berada.


FRONTS HANGAT

Massa udara yang hangat datang di atas massa udara yang dingin sehngga menghasilkan udara. Front hangat basanya menutupi 800 ml (1.280 km) atau lebih dan merosot ke depan. Ia bergerak sangat pelan serta memberikan peringatan dini terhadap hujanyang akan turun dalam 24 hingga 48 jam kemudian.

Karena front hangat bergerak pelan dan sering menutupi daerah yang luas, hujan bisa lama sekali baru berhenti, kadang bisa sampai seharian atau lebih. Biasanya front hangat yang mendekat pertama kali ditandai oleh sekumpulan awan cirrus yang merendah selama periode satu atau dua hari di atas awan stratus. Menutupi awan stratus dan terus merendah serta menjadi gelap warnanya sehingga membentuk awan nimbostratus dan menghasilkan hujan.

Bentuk langit di malam hari bisa memberikan peringatan dini akan datangnya front hangat. Lingkaran cahaya di sekeliling bulan disebabkanoleh awan cirrus. Cirrus yang tinggi juga mungkin bisa diindikasikan dengan kerlip bintang.


FRONTS DINGIN

Massa udara yang dingin tertekan ke bawah dari massa udara yang hangat sehingga menghasilkan Front dingin. Front dingin biasanya menutupi 100 mil(160 km) atau kurang dan bergerak jauh lebih cepat (20 hingga 30 mph atau 32 hingga 48 kph) dari pada front hangat. Udara dingin yang padat dan lebh berat membuatnya mudah tenggelam. Sebagai akibatnya, berbenturan dengan permukaan tanah dan akan memberikan efek besar pada massa udara. Bagian sisi depat yang terkumpul agak susah naik, sedangkan sisi yang terseret tersebut akan merosot ke belakang. 

Hal tersebut menyebabkan sisi depan menekan udara hangat naik ke depan, bahkan di depan front. Front dingin biasanya dimulai dengan awan cumulus yang tinggi, kemudian merendah dan berbentuk lapisan – lapisan awan stratocumulus. Awan itu memilk kemungkinan mengandung hujan. Front dingin yang kuat bisa mendorong udara hangat naik dengan cepat sehingga membantuk awan cumulonimbus (awan hujan) sepanjang Squal line (garis hujan badai yang turun mendadak).
Setelah front dingin berlalu biasanya cuaca akan terlihat cerah dengan udara dingn yang kering.


OCCLUDED FRONT

Occluded front terjadi saat pergerakan cepat dari udara dingin selaras dengan pergerakan lambat dari udara panas, yang selanjutnya mengangkat massa udara panas. Dalam kasus ini, front cenderung mempercepat proses terjadinya hujan, disertai dengan awan nimbostratus.


THUNDERSTORMS

Thunderstorms (badai petir) bisa terbentuk pada saat front – front bergerak melewati koalisi dari massa udara yang berbeda aau oleh pemanasan tiba – tiba dari udara saat bersentuhan dengan punggungan gunung yang dipanaskan oleh matahari. Jika atmosfer di atas cukup dingin, udara cenderung tetap naik dan menghasilkan apa yang disebut thunderstorm.



Satu kilat petir bisa memanaskan udara di sekitarnya hngga 25000 derajad celcius. Pemansan tersebut menyebabkan ledakan yang luas pada udara, yang memicu suara petir yang memekakkan telinga.
Thunderstorm di pegunungan sangat berbahaya, terutama sambaran kilatnya. Sambaran kilat juga bisa menyebabkan kebakaran hutan walaupun thunderstorm sedang mampu mengeluarkan 125 juta gallon(473 juta liter) air hujan. Hujan tersebut akan dengan cepat menyebabkan banjir di sisi sungai dan lembah kecil, dan bisa menghanyutkan lokasi base camp yang terletak di pinggir sungai.


MEMPERKIRAKAN CUACA

Jadikanlah hal ini menjadi kegiatan rutin kita di alam bebas.  Altimeter/barometer dan termometer akan membantu kita mengumpulkan daa yang dibutuhkan. Sebaiknya, kita melakukan observasi pada waku yang sama setiap harinya. Pertama di pagi hari, siang, lalu di sore hari. Buat prediksi untuk 24 hingga 48 jam ke depan, lalu cek hasil observasi kita untuk menguji sejauh mana akurasnya.

Indikator utama dari datangnya badai adalah :
  1. Perubahan awan
  2. Perubahan tekanan udara
  3. Perubahan arah angin
  4. Perubahan kecepatan angin.
Kita harus mengamatinya dengan seksama.

Indkator alam yang bisa dijadikan indikasi tambahan, antara lain :
  1. Kabut
Kabut pagi disebabkan oleh kondensasi lembab udara dingin malam dan akan menghilang terkena panasnya pagi. Kabut di malam hari atau di sore hari lebih sering disebabkan oleh dinginya hujan yang turun melewati udara hanga yang terkondensasi. Itu bisa menjadi indikasi akan datangnya badai.

  1. Langit merah
Warna merah atau oranye saat matahari terbit mengindikasikan terjadinya hujan di hari tersebut. Warna merah atau oraneye gelap pada sore hari mengindkasikan cuaca cerah yang sedang mendekat.

  1. Suara binatang
Burung gagak biasanya sangat berisik sebelum badai, sementara serangga akan berhenti bersuara.

  1. Jangkrik
Bisa juga memberitahukan temperatur. Hitunglah jumlahnya permenit, kurangi dengan 40 lalu bagi dengan 4 dan tambahkan 50 untuk temperatur yang mendekati menggunakan derajat farenheit.

  1. Pelangi

Pelangi yang erjadi di pagi hari merupakan pertanda terjadinya hujan gerimis, sedangkan pelangi pada siang harinya merupakan peranda cuaca yang bagus.








Semoga bermanfaat!


Ref : Agustin Hendri.2008.Panduan Teknis Pendakian Gunung.Andi Yogyakarta :Yogyakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

VIRUS PETUALANGAN Designed by Templateism | Blogger Templates Copyright © 2014

Gambar tema oleh richcano. Diberdayakan oleh Blogger.