Ini
perjalan dari 7 orang di Gunung dengan jalur terpanjang se-jawa, Gunung
Argopuro. Pada hari selasa, tanggal 20 Januari 2015 kami menyiapkan logistic
untuk perjalanan di pasar terdekat dari pos pendakian jalur baderan. Kami
sampai di pos pendakian Baderan pukul 08.30, selanjutnya kami sarapan dan
melengkapi berkas untuk pendakian jalur baderan, untuk tiket masuk 5 hari
per-orangnya Rp. 60.000,00,-. Setelah semua persiapan pendakian terlengkapi,
tak lupa kami melakukan cek ulang dan pembagian logistic dan melakukan
pemanasan sebelum berangkat.
Tepat
pukul 09.45 pagi kami melakukan pendakian dari bascamp baderan menuju pos 1,
yaitu mata air 1. Medan yang harus dilalui menuju pos pertama ini lumayan
menguras fisik dan mental. Karena diawal perjalanan kita disambut dengan jalan
makadam yang serasa tidak ada putusnya serta jalur yang semakin naik. Butuh
waktu kurang lebih 2 jam untuk melawati jalan makadam ini. Namun ini masih
permulaan, dari makadam menuju ke pos 1 medan yang kami lalui semakin berat,
jalur yang sempit serta licin membuat jalan kami semakin sulit untuk menuju ke
pos 1. Dengan medan seperti itu, dan ditemani guyuran hujan sempat membuat
mental dan fisik kami menurun. Dan akhirnya kami memutuskan untuk istirahat
untuk makan dan sholat dhuhur dan ashar, setelah kami berjalan kurang lebih 6
jam. Pukul 16.30 setelah istirahat 30 menit kami melanjutkan perjalanan dan
hujan pun menyambut langkah kami menuju pos mata air 1 ini. Oh iya, setelah
melewati jalur macadam tadi, kami banyak menemukan cacing yang besar-besar
sepanjang jalur menuju ke pos 1. Kami sampai di pos 1 ini sekitar pukul 17.00
dengan hujan yang semakin deras mengguyur.
Dengan sigap, kami
langsung saja mendirikan doom dan flysheed yang kami bawa, sebagai tempat
berteduh dan beristirahat kami malam ini. Selagi ada yang membuat parit, kami
juga langsung menyalakan kompor yang kami bawa untuk membuat minuman hangat dan
menyiapkan makanan untuk makan malam. Selang masak makan malam, kami bergantian
mengganti baju kami yang basah oleh guyuran hujan tadi sore. Kami makan malam
sekitar pukul 20.00 dengan menu sayur yang kami beli dari pasar tadi pagi.
Setelah maka malam, untuk mengembalikan tenaga yang telah terkuras untuk menuju
pos mata air ini, kami bertuju langsung mengambil sleepingbag dan bergegas
tidur, setelah sholat magrib dan isya’.
Pagi
harinya, kami bangun jam 5 pagi, untuk mempersiapkan makan pagi dan makan siang
untuk bekal melanjutkan perjalanan ke pos berikutnya. Setelah selesai sholat
subuh, kami langsung turun menuju ke mata air untuk mengisi air. Dan setelah
sarapan pagi sudah siap, kami langsung menyantapnya dengan lahap. Oh iya, pos
mata air 1 ini, berada pada ketinggian 1.700 mdpl, dan dari pos ini, kita akan
dapat melihat air terjun dari punggungan disebelah kanan pos ini. Setelah
sarapan, kami melakukan packing lagi unuk melanjtkan ke pos selanjutnya,
setelah melakukan pembagian logistik yang ada.
Sekitar
pukul 09.00 kami melakukan perjalanan menuju ke pos berikutnya. Dengan medan
yang sama (sempit, licin, penuh cacing) dengan medan menuju ke pos mata air 1,
kami sampai ke pos mata air dua setelah melakukan perjalanan kurang lebih 2
jam. Selama perjalanan menuju ke pos mata air 2 ini, kita disuguhi lebatnya
hutan dan banyaknya hewan seperti burung dan monyet yang dapat kita lihat
dengan jelas sepanjang jalur menuju pos. Agenda kami di pos mata air 2 ini
adalah makan siang dan sholat dhuhur dan ashar, dengan keadaan hujan yang cukup
deras.
Setelah
itu, kami melanjutkan perjalanan menuju ke pos selanjutnya, dan akhirnya kami
berhasil melewati vegetasi lebatnya hutan menjadi vegetasi sabana atau biasa
disebut sebagai alun-alun kecil. Setelah istirahat sejenak, kami melanjutkan
perjalanan lagi, dan tanaman yang paling menakutkan yang khas dari gunung
argopuro berhasil kami temui yaitu “jancukan”. Katanya kalau sampai terkena
tanaman ini, kita akan merasakan seperti di sengat lebah, gatal, serta bentol
dibekas terkena jancukan tersebut. Setelah kami sampai pada sabana yang ke-2
atau biasanya disebut alun-alun besar, kami beristirahat sebentar untuk makan
siang ke-2 kami. Setelah itu, kami
melanjutkan perjalanan ke pos selanjutnya yaitu cikasur setelah berjalan
sekitar 1 jam dari alun-alun besar.
Sebelum
sampai di cikasur, kita harus menyebrang kali dulu yang airnya sangat jernih
dan penuh dengan selada air. Sampai di pos cikasur sekitar pukul 16.00 dengan
sebelumnya kami membawa selada air yang didapat dari sungai untuk dijadikan
sayuran kita mala mini. Setelah menikmati sun rise di cikasur, kami langsung
saja mendirikan doom dan flysheed untuk beristirahat malam ini. Agenda
selanjutnya, masak untuk makan malam. Cuaca malam hari ini sangat cerah, sampai
terlihat jutaan bintang di angkasa sana.Setelah makan malam, kami beristirahat
untuk tidur pukul 21.00, sebelumnya sholat magrib dan isya’.
Seperti
agenda sebelumnya, kami bangun jam 05.00 pagi untuk sholat subuh dan persiapan
sarapan pagi. Cuaca pagi ini, cukup panas kami gunakan untuk mengeringkan
pakaian kami yang basah kemarin. Pukul 10.00 kami mulai perjalanan selanjutnya
ke cisentor dengan medan full dengan vegetasi sabana. Baru berjalan 1 jam,
hujan turun menemani kami ke pos selanjutnya. Pukul 12.30 kami sampai pada pos
cisentor, dan langung masuk ke shalter untuk menghangatkan diri dan makan
siang, serta sholat dhuhur dan ashar. Setelah 45 menit beristirahat, kami
melanjutkan perjalanan dengan masih ditemani guyuran hujan siang itu.
Hujan
tidak kunjung reda sesampainya kami di pos selanjutnya, yaitu rawa embik
setelah perjalanan sekitar 1,5 jam. Karena kami berencana untuk camp di sabana
lonceng dan mata air terdekat ada di raa embik, kami mengisi persediaan air
kami disini. Mengingat hawa dingin mulai menyerang kami, tak lama-lama, setelah
mengambil air, kami langsung menuju ke sabana lonceng.
Hujan
mulai mereda ketika kami mulai berjalan menuju ke sabana lonceng, namun angin
yang bertiup menambah berat langkah kami menuju camp kita malam nanti. Hawa
dingin yang menyerang membuat pergerakan kami semakin lambat. Pukul 16.30 kami akhirnya
sampai di camp sabana lonceng. Karena sudah kedinginan, kami kesulitan untuk
mendirikan doom dan flysheed. Dengan cepat kami langsung masuk ke doom yang
sudah jadi dan berganti pakaian kering supaya badan kembali hangat.
Sabana
lonceng ini terletak pada bawah puncak rengganis dan puncak argopuro. Jadi,
sudah sangat dekat sekali dengan puncak yang akan kami naiki. Setelah makan
malam sudah siap kami langsung menyantapnya dan langsung masuk lagi ke doom,
karena hawa diluar benar-benar dingin sekali. Setelah sholat magrib dan sholat
isya’, sekitar pukul 21.00 kami langsung tidur untuk menjaga stamina kita esok
harinya. Kami bangun jam 05.00 pagi, sembari menyiapakan sarapan pagi, sebagian
dari kami menuju ke puncak rengganis, sekitar 15 menit dari camp sabana
lonceng. Gunung argopuro sendiri memiliki 3 puncak, yaitu puncak rengganis,
puncak argopuro, dan puncak arca.
Kami
bangun jam 05.30 untuk sholat subuh dan mempersiapkan makanan untuk sarapan
pagi. Sementara ada yang sedang mempersiapkan makanan, sebagian dari kami ada
yang naik kepuncak rengganis. Sekitar pukul 10.00 kami memulai perjalanan
menuju ke puncak argopuro dengan ketinggian 3.088 mdpl. Kami menempuh
perjalanan kepuncak argopuro sekitar 1 jam dari sabana lonceng.
Setelah
merasa cukup merasakan puncak argopuro, kami langsung turun. Perjalanan turun
menuju ke bascamp bremi melewati puncak hyang/puncak arca. Kurang lebih 15
menit perjalanan dari puncak argopuro menuju puncak hyang. Sesampainya disana,
kami melaksanakan kewajiban kita, yaitu sholat dhuhur. Setelah sholat, kami
langsung turun menuju pos berikutnya cemara lima. Jalan menuju cemara lima ini,
hitungannya masih jalur baru yang dibuka satu tahun yang lalu, jalur ini lebih
pendek dibandingkan jalur yang sebelumnya. Namun, jalur baru ini sudah enak
untuk dilalui, dan jalannya pun sudah terbuka jelas.
Setelah
2 jam perjalanan, sampailah kami pada pos cemara lima, disana kami melahap
makan siang kami. Setelah makan, perjalanan kami lanjutkan menuju pos taman
hidup. Selama perjalanan dari cemara lima menuju taman hidup, hutan yang kami
lalui relative terbukan, karena memang terlihat seperti setelah kebakaran, yang
memakan beberapa hektar hutan di jalur itu. Setelah melewati hutan kebakaran,
kami memasuki hutan lumut, yang panjang sebelum sampai pada taman hidup.
Sekitar 2 jam perjalanan, sampailah kami pada pos taman hidup sekitar pukul
17.00. setibanya disana kami disambut oleh hutan yang lebat sehingga kami harus
cepat-cepat mendirikan doom untuk berteduh.
Ini
adalah malam terakhir kami berada di Gunung Argopuro, tidak seperti biasanya
kami tidur agak malam. Setelah membuat makan malam, dan sholat magrib dan
sholat isya’. Pagi harinya kami semua bangun jam 05.30. Cuaca cukup panas pagi
hari ini, kami gunakan untuk mengeringkan baju kami yang basah diguyur hujan
kemarin. Sambil menunggu pakaian kami kering, kami memasak semua sisa logistic
kami yang tersisa. Jam 10.00 kami memulai perjalanan turun, setelah sarapan
pagi dan melakukan packing.
Perjalanan
turun kami menuju ke pos pendakian bremi ini, medannya licin dan untuk
vegetasinya penuh dengan hutan lebat, dan ketika sudah hampir sampai pada desa
terbawah, kami menjumpai vegetasi hutan karet yang lumayan panjang, sebelum
kami memasuki persawahan sekitar 3 km sampai pos pendakian bremi. Dari taman
hidup menuju basecamp bremi kami tempuh dalam waktu 2,5 jam. Sesampainya kami
dipos ini, menandakan akhir perjalanan kami mendaki gunung argopuro. Dengan
estimasi total naik-turun 5 hari 4 malam.
Dokumentasi
Tim pendakian ini ialah Anggota Brahmahardhika Mapala FKIP UNS mengisi waktu liburan awal tahun 2015, diantaranya ==>
1. Moh Afrizal Julqi
2. Moh Ainul Huda
3. Fajar
4. Annisa
5. Mega Mustika
6. Arsyad
7. Anang
Sekian dan semoga bermanfaat bagi kita semua.
Creator :
Moh. Ainul Huda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar